Gaji Pilot Air Asia Indonesia

Air Asia Grup dengan sang bos Tony Fernandes sukses meraih untuk ketiga kalinya penghargaan sebagai World’s Best Low Cost Airline (Maskapai Penerbangan Biaya Murah Terbaik Dunia) di perhelatan World Travel Awards Grand Final 2015 yang diadakan di negara Maroko. Tak hanya itu saja, Air Asia Group yang berkantor pusat di Malaysia pun merebut gelar dalam kategori Website Penerbangan Biaya Murah terbaik dan Aplikasi Maskapai Penerbangan Terbaik.


Maskapai Air Asia Indonesia adalah lisensi dari AirAsia International yang berasal dari Malaysia yang terkenal dengan tarif pesawat budget atau berbiaya murah. Air Asia Indonesia memiliki home base di  Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan armada berupa pesawat jenis Airbus. Air Asia Indonesia didukung pengoperasian armada pesawat Airbus mereka oleh pilot-pilot berpengalaman dan sudah memiliki jam terbang tinggi. Gaji pilot Air Asia kurang-lebih Rp.35,9 juta per bulan untuk gaji pokoknya. Gaji pilot Air Asia tidak hanya gaji pokok saja sebab masih disediakan penghasilan lain yaitu flight allowance (uang terbang) dengan besaran Rp.60 ribu setiap jamnya. Setiap hari para pilot Air Asia bisa mengangkasa sampai 6 jam terbang. Gaji pilot Air Asia bila ditambah beberapa penghasilan tambahan lain totalnya bisa menembus angka Rp.86,7 juta.

Cukup sulit untuk bisa berprofesi sebagai pilot ini, sejumlah kriteria harus dimiliki. Seorang pilot ketika mengangkasa tanggung-jawabnya sangat besar yaitu menjamin keselamatan penumpang dan kru lain yang diangkutnya. Syarat pertama yakni untuk tinggi badan yaitu setidaknya 170 cm untuk laki-laki dan 165 cm bagi perempuan. Kemudian harus berbadan sehat diantaranya mata dengan penglihatan bagus, tak berkacamata minus. Buta warna pun tak diijinkan untuk melamar menjadi pilot sebab bermacam indikator tanda dan kode dalam dunia penerbangan mengandalkan warna untuk penandanya. Ketentuan lainnya yakni pendidikan minimal SMA jurusan IPA atau SMK.

Anak muda yang berkeinginan untuk berkarir di sektor penerbangan menjadi seorang pilot bisa mengawalinya dengan bersekolah di pendidikan penerbang. Sekolah penerbang ini ada yang dengan status negeri dan ada yang swasta. Pendidikan pilot milik negara yang dapat dimasuki termasuk Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia (STPI) di kota Tangerang dan Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) di kota Banyuwangi. Untuk sekolah penerbang milik swasta antara lain adalah Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) dan Bali International Flight Academy (BIFA). Mengenai biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang siswa penerbangan jika memilih sekolah negeri berkisar Rp.80 jutaan. Sedangkan untuk sekolah pilot milik swasta biayanya cukup tinggi hingga kisaran Rp.500 jutaan untuk masa pendidikan selama 18 bulan.

Setelah dinyatakan lulus dari pendidikan pilot maka akan diberikan lisensi SPL (Student Pilot License) dan PPL (Private Pilot License). Supaya dapat memegang kemudi pesawat komersial seperti pesawat Airbus milik maskapai Airasia maka para pilot baru ini harus mengantongi CPL (Commercial Pilot License) dengan syarat utama sudah memiliki antara 140 hingga 250 jam terbang dan juga lisensi Instrument Rating (IR).